Saturday 15 December 2007

Bienvenue à mon monde!

[tanggal asli penulisan: 2007.12.08.Samedi]


  




lagi-baik-hehehe.jpg





Kenapa seseorang mau menulis blog? Apa yang memotivasi seseorang untuk menulis dalam blog? 

Hmm.. aku sendiri melihat blog sebagai konsep yang luar biasa. Dengan media blog, siapa pun bisa menulis. Kapan pun, dimana pun. Tanpa aturan baku, tanpa kaidah-kaidah jurnalisme, tanpa sensor, tanpa melihat predikat si penulis, dan yang terpenting, tanpa biaya alias GRATIS [G-R-A-T-I-S, lho!!], hehe..  Blog menjadi sebuah media pemenuhan salah satu kebutuhan manusia yang terpenting: ekspresi diri. Comments? Who cares anyway! Seburuk apapun tulisan kita, tidak ada yang bisa memblokir... tapi itu setahuku, lho.. soalnya dari yang kulihat, memang begitu kenyataannya. Buktinya, blog-blog nyeleneh masih tetap ada. Yang bisa dilakukan untuk meng-counter-nya hanyalah mengirim komentar-komentar tandingan alias kritik. Dalam dunia maya, blog pada khususnya, perang antara hitam dan putih terbuka lebar. Blog adalah salah satu media yang membuat nilai-nilai apapun mulai dari yang negatif, netral, hingga positif dapat berekspresi dengan luar biasa bebas, sempurna. 

Ekspresi diri? Hmmmm... memangnya apa sih ekspresi? Mengapa manusia tidak menyimpan saja pendapatnya untuk dirinya? Mengapa yang hitam berusaha menyebarkan hitamnya, yang putih berusaha menyebarkan putihnya, yang biru berusaha menyebarkan birunya? 

Huhuhuhuu... coba lihat kutipan dibawah ini. 

“I shall finish writing this. I shall enclose it and seal it in a bottle and I  shall throw the bottle into the sea.

Why?Yes, why? . . .

It was my ambition to invent a murder mystery that no one could solve. But no artist, I now realize, can be satisfied with art alone. There is a natural  craving for recognition which cannot be gainsaid.I have, let me confess it in all humility, a pitiful human wish that some one  should know just how clever I have been. . . .”  

Versi Indonesianya... 

“Aku akan mengakhiri surat ini. Aku akan memasukkannya ke dalam botol dan menutupnya rapat-rapat.

Mengapa?Ya, mengapa?

Aku memang berambisi untuk menciptakan suatu misteri pembunuhan yang tidak bisa dipecahkan oleh siapa pun. Tetapi aku sadari bahwa seorang seniman tidak akan cukup puas dengan karya seni itu sendiri. Tidak bisa dibantah, bahwa dia mempunyai keinginan untuk mendapatkan popularitas.Aku akui saja, bahwa aku punya keinginan untuk dikenal sebagai orang yang pandai...”  

Aktualisasi diri. Itulah inti yang disampaikan Lawrence Wargrave, tokoh pembunuh dalam novel Agatha Christie, And Then There Were None 

Tapi tetap saja, sampai sekarang aku bahkan tidak mengerti hakikat aktualisasi atau percaya diri sekalipun. Yang aku tahu cuma satu: I feel good when I write this! That’s all.  I don’t care about my scrambled grammar, hyperbolic words, silly topics, blended languages etc. But I do care about attentions from those who give some of his/her minutes reading my postings. So, if you find many mistakes in this blog, either keep them to your finger tips (just reading) or write comments. Insha Allah, I’ll appreciate all. :) 

Oh yeah, maybe some of you would ask: what is “axiom | clue | game”? Well, it’s an anagram of my life’s motto, this time. Bisa berubah seiring dengan perubahanku. Setelah ada “big bang” berikutnya. Hmm... tapi kalau dipikir-pikir.. who cares anyway? Back to sleep! [garfield’s speaking...]

ohhmalesnya.jpg