Mrs. T ga liat, diam-diam aku ke tempatnya lagi untuk kedua kalinya.. sebuah gedung.. masuk, padahal pengen 'behind the scene'.. udah nyiapin alasan: 'buat asistensi + liat-liat dari tempat tinggi'.. ruang pertama: anak-anak cowoknya (anehnya itu si D yang anak ibu kosku!).. main basket, bola mantul-mantul sampai melewati kepala!..
lalu ke ruangan berkeramik kamar mandi.. cuaca agak mendung, siang-siang, ruangan tanpa lampu, jadi agak gelap.. aku maju ke ruang berikutnya, naik ke atas satu lantai lewat tangga.. sempit.. ada beberapa orang ternyata, ruang agak gelap juga, berkeramik kamar mandi.. orang-orang seperti di ruang tunggu.. men and women.. <10 orang, bangku fiber ala bus.. ngobrol pelan-pelan seem don't notice me (aku disangka orang 'biasa')>..
aku melihat sekitar situ ada tangga lagi, ke atas, sempit, pengen naik.. tau-tau ada anak kuliahan turun (berpakaian lengkap dan bawa tas dan buku).. <pasti kos-kosan>.. ga jadi, takut ketangkep.. oya, dibawah tangga aku naik itu sepertinya tempat nyuci..
aku turun dan turun lagi.. masih ada si D dan teman-temannya main basket di lantai bawah, mantul-mantul bola 'jedug-jedug' ke seluruh ruangan.. keluar gedung.. (udah petang?).. belum nyerah, pokoknya aku mau liat struktur taman perpus dari atas! oya, Mrs. T tadi lewat, pake skuter.. kayaknya ngeliat aku baru keluar dari gedungnya, tapi dia pura-pura ga liat.. most likely maklum dengan diriku yang suka penasaran, jadi dia ngeloyor pergi aja (sambil cekikikan pelan?)..
Monday, 28 February 2011
My Version of Mecano's "Son of the Moon"
Yep, precisely just like my blog header! (But I didn't make the moon-baby picture. Just modify a little, add some aurora borealis and texts.. voila!) When I found this old song, somehow I felt connected one way or the other - through my own interpretation. And thank God I have at least one creative outlet for expressing this: to replay the song using my fingers and voice.. though not the premium quality that's for sure.
[piano only]
[with voice]
Tags:
1 troposfer,
hijo de la luna,
lyric,
mecano,
piano,
son of the moon,
spanish song
Friday, 25 February 2011
Suatu Malam di 'Perancis'
Eagloo:
[tangan tidak menempel di meja, maju hanya sampai pergelangan tangan <bikin pegal!>]
[mengambil semua jenis makanan - kalo pun ga suka tetep harus ngambil sedikit <oh dear..>]
[posisi punggung tegap, tangan yang bergerak menyuapkan makanan (bukan kita yang ke makanan, tapi makanan yang ke kita) <makin pegal!>]
[salad tidak boleh dipotong, harus dimakan utuh-utuh]
[makanan pembuka (salad dkk) ga boleh ditolak, meski dikit harus dimakan!]
[ga boleh minta nambah bumbu, maksimal, "bisa minta garam dikit?" <no chilly? will be tasteless!>]
[HARUS BICARA - pada saatnya untuk bicara - dengan orang-orang di sisi kanan kiri dengan porsi seimbang <how shallow, useless rule!!>]
[serbet setelah digunakan harus diuwel-uwel, di taro di samping piring, jangan dilipat lagi!]
[keju + sedikit roti, makan, keju + sedikit roti, makan, dst]
[yang berisik-berisik - bersendawa, batuk, bicara terlalu keras, etc - ga boleh]
[harus bawa sesuatu, boleh bunga fresh & simple/anggur/coklat/oleh-oleh dari negara/daerah asal, kalo lupa besoknya kasih bunga + kartu ucapan terima kasih <pemborosan!>]
[berpakaian formal; tidak sopan = jeans, kaos, baju basket, dasi (baju kantoran), dkk <SH*T!>]
[setelah kopi dihidangkan, baru boleh ngomong, "OK, hari sudah malam.. saya senang disini, saatnya saya pulang..bla-bla-bla" <basa-basi!>]
[diobservasi oleh host - dinilai seperti apa karakternya berdasarkan sikap-sikap saat makan <hate it, hate it!>]
[kalo orang asing kesalahan disana-sini masih bisa ditoleransi <untung aku bukan orang Perancis!>]
[don't forget: no English! meski mereka ngerti, ngomong bahasa Inggris pun dijawabnya bahasa Perancis - karena Inggris yang ngebakar Joan of Arc dulu]
[makanan bisa berset-set: apéritif, makanan utama, break 1/2 jam, keju (bisa 10 macam!), break lagi, desert, kopi <there's no way I can take that much!!>]
Uncle Snowy: "OK, kamu lulus, kapan-kapan saya undang kamu lagi." <hehe..>
Eagloo: <Tidaaaaaakk!!>
..karena, begitu gaya makan Perancis, begini gaya saya:
"So simple, oui? I don't even need to wash the plate, let alone to 'furnish' the look or variety of the food. Aaahahahaa!"
Uncle Snowy: <Phuh! Barbarians!>
Disclaimer: Info diatas belum tentu akurat, karena hanya berdasarkan daya tangkap saya waktu kursus budaya Perancis, "Makanan dan Etiket di Perancis" by CCF dan tidak semua detil saya tuliskan disini.
If you want to know, it was a good course, taught by a french woman with surprisingly fluent Indonesian. It would be great if I could follow all the courses, but since my final assignment demands more of my attention..
Friday, 18 February 2011
my surreal experience #5
aku diantar ibu melihat-lihat sebuah rumah mewah malam-malam.. gaya minimalis tapi kurvatif.. lampu bertahap dinyalakan saat kami melewati kamar demi kamar.. <boros listrik>.. tiap kamar banyak lampu, peletakannya hanya melihat estetika (memang SANGAT estetis jadinya), tapi boros (1 ruang bisa 3 lampu!).. kadang setelah beberapa lampu dinyalakan, muncul efek cahaya yang keren!..
aku ingat beberapa ruangan:
1. aula, kosong, luas, berselasar
2. ruang TV.. aku disuruh merasakan lembutnya bahan bantal-bantal bulu yang ada di sofa, tapi cuma sebentar.. lalu ada lampu di dekat TV, dinyalain.. uoh! so estetik dan inspirasional!.. sejuk dan manis rasanya.. tapi sayang harus cepat-cepat pindah ke ruangan lain
3. ruang TV besar (ruang keluarga).. "we've got this for green (nunjuk 1 bantal bulet gede), this for red, this for bla.. this for bla.." (intinya almost all the house dominan warna putih-kuning-sejuk, tapi di kamar ini diimbangi dengan warna-warna distinctive)
selanjutnya aku jalan-jalan sendiri tanpa ditemani.. kamar yang kusambangi berikutnya: terang, penuh benda-benda aneh (tengkorak kepala, artefak kuno, etc).. sempat merasa takut tanpa sebab.. ternyata kepala beruang awetan.. kuambil.. terbuka sebuah lemari.. puzzle!.. mau ambil kamera.. ada bapak.. ngobrol-ngobrol.. ternyata ini rumah bapak yang di Jawa!.. kepikir, "pokoknya 3 tingkat"..
[bangun]
[what a so-vivid, colorful, and beautiful dream! it's truly like experiencing a real calmingly aesthetical house!]
aku ingat beberapa ruangan:
1. aula, kosong, luas, berselasar
2. ruang TV.. aku disuruh merasakan lembutnya bahan bantal-bantal bulu yang ada di sofa, tapi cuma sebentar.. lalu ada lampu di dekat TV, dinyalain.. uoh! so estetik dan inspirasional!.. sejuk dan manis rasanya.. tapi sayang harus cepat-cepat pindah ke ruangan lain
3. ruang TV besar (ruang keluarga).. "we've got this for green (nunjuk 1 bantal bulet gede), this for red, this for bla.. this for bla.." (intinya almost all the house dominan warna putih-kuning-sejuk, tapi di kamar ini diimbangi dengan warna-warna distinctive)
selanjutnya aku jalan-jalan sendiri tanpa ditemani.. kamar yang kusambangi berikutnya: terang, penuh benda-benda aneh (tengkorak kepala, artefak kuno, etc).. sempat merasa takut tanpa sebab.. ternyata kepala beruang awetan.. kuambil.. terbuka sebuah lemari.. puzzle!.. mau ambil kamera.. ada bapak.. ngobrol-ngobrol.. ternyata ini rumah bapak yang di Jawa!.. kepikir, "pokoknya 3 tingkat"..
[bangun]
[what a so-vivid, colorful, and beautiful dream! it's truly like experiencing a real calmingly aesthetical house!]
my surreal experience #4
papan tulis hijau, udah ada tulisan-tulisannya, guru belum datang.. pake kapur hijau terang, ada efek glow!.. <font-ny bagus, kayak Tempus Sans ITC, glow, ga ada coretan/salah pula, pasti gurunya sensitif terhadap estetika>..
aku duduk saja, kelas masih kosong.. lalu ada 2 orang masuk.. 1 orang lagi.. Miki, cewek gendut rada cerewet, mendekati dan mengajakku ngobrol.. aku lalu pindah ke 2 baris dari belakang, Miki doesn't follow me.. ngobrol dengan yang baru masuk yang lain..
Mr. BS langsung ngasih kuliah.. gayanya kayak yang waktu itu ngejelasin tentang Lacan tapi aku ga ngerti.. entah sekarang kuliah apa.. fisika quantum? tapi ga banyak rumus.. semiotika? hermeneutika? filsafat? pokoknya aura-aura seperti itu.. aku melihat dia menulis-nulis di papan tulis.. font-nya sama dengan yang tadi sudah tertulis di papan tulis itu..
[bangun]
aku duduk saja, kelas masih kosong.. lalu ada 2 orang masuk.. 1 orang lagi.. Miki, cewek gendut rada cerewet, mendekati dan mengajakku ngobrol.. aku lalu pindah ke 2 baris dari belakang, Miki doesn't follow me.. ngobrol dengan yang baru masuk yang lain..
Mr. BS langsung ngasih kuliah.. gayanya kayak yang waktu itu ngejelasin tentang Lacan tapi aku ga ngerti.. entah sekarang kuliah apa.. fisika quantum? tapi ga banyak rumus.. semiotika? hermeneutika? filsafat? pokoknya aura-aura seperti itu.. aku melihat dia menulis-nulis di papan tulis.. font-nya sama dengan yang tadi sudah tertulis di papan tulis itu..
[bangun]
my surreal experience #3
aku dalam sudut pandang orang ketiga, seperti nonton film dari jarak dekat (persis di lokasi syutingnya, ga lewat TV).. ceritanya, ada seorang pembunuh berantai lepas dari penjara-RSJ yang dibuat khusus untuknya.. sebuah rumah tua besar yang gelap dan lapuk.. ga ada yang menjaga orang itu, rantai dan tali-tali besar dianggap sudah cukup.. tapi ternyata salah besar, si pembunuh akhirnya bisa melepaskan diri.. orang itu adalah pria dewasa berumur 35an, berbadan ala atlet American football: kekar, besar, tinggi, ras kaukasian..
tiba-tiba lewat seorang gadis, posturnya berumur 25an, tapi ekspresinya masih sangat lugu.. penampilannya persis Ugly Betty: rambut keriting panjang, potongan culun, gigi kawat, kacamata tebal, baju ketinggalan zaman.. tipikal penjaga perpustakaan.. si Ugly Betty iseng ngebel rumah itu, ga ada yang menjawab.. mekaisme tali-tali bergerak seperti katrol terlihat olehku.. Ugly Betty pun hendak pergi, tapi si serial killer, setelah melihat siapa yang datang (mungkin tampang bisa dibodohi), membetulkan kembali mekanisme katrol belnya.. bel jadi berbunyi, Ugly Betty tertarik mendekati rumah itu lagi..
si pembunuh sudah berada di luar rumah.. disebuah ceruk tersembunyi.. begitu Betty datang, si serial killer 'mencegatnya' dan memasang wajah ramah, seperti gesture biasa saat cowok nggodain cewek.. Betty terkejut senang dan berkata, "kau.. atlet yang sudah lama menghilang itu!!".. ternyata Betty mengidolakan orang ini, langsung memeluk si atlet (si pembunuh memang berpakaian seperti atlet football, hanya saja tanpa helm.. bantalan bahunya menambah kesan kekar)..
tiba-tiba lewat seorang gadis, posturnya berumur 25an, tapi ekspresinya masih sangat lugu.. penampilannya persis Ugly Betty: rambut keriting panjang, potongan culun, gigi kawat, kacamata tebal, baju ketinggalan zaman.. tipikal penjaga perpustakaan.. si Ugly Betty iseng ngebel rumah itu, ga ada yang menjawab.. mekaisme tali-tali bergerak seperti katrol terlihat olehku.. Ugly Betty pun hendak pergi, tapi si serial killer, setelah melihat siapa yang datang (mungkin tampang bisa dibodohi), membetulkan kembali mekanisme katrol belnya.. bel jadi berbunyi, Ugly Betty tertarik mendekati rumah itu lagi..
si pembunuh sudah berada di luar rumah.. disebuah ceruk tersembunyi.. begitu Betty datang, si serial killer 'mencegatnya' dan memasang wajah ramah, seperti gesture biasa saat cowok nggodain cewek.. Betty terkejut senang dan berkata, "kau.. atlet yang sudah lama menghilang itu!!".. ternyata Betty mengidolakan orang ini, langsung memeluk si atlet (si pembunuh memang berpakaian seperti atlet football, hanya saja tanpa helm.. bantalan bahunya menambah kesan kekar)..
Subscribe to:
Posts (Atom)