Monday 28 February 2011

my surreal experience #6

Mrs. T ga liat, diam-diam aku ke tempatnya lagi untuk kedua kalinya.. sebuah gedung.. masuk, padahal pengen 'behind the scene'.. udah nyiapin alasan: 'buat asistensi + liat-liat dari tempat tinggi'.. ruang pertama: anak-anak cowoknya (anehnya itu si D yang anak ibu kosku!).. main basket, bola mantul-mantul sampai melewati kepala!..

lalu ke ruangan berkeramik kamar mandi.. cuaca agak mendung, siang-siang, ruangan tanpa lampu, jadi agak gelap.. aku maju ke ruang berikutnya, naik ke atas satu lantai lewat tangga.. sempit.. ada beberapa orang ternyata, ruang agak gelap juga, berkeramik kamar mandi.. orang-orang seperti di ruang tunggu.. men and women.. <10 orang, bangku fiber ala bus.. ngobrol pelan-pelan seem don't notice me (aku disangka orang 'biasa')>..

aku melihat sekitar situ ada tangga lagi, ke atas, sempit, pengen naik.. tau-tau ada anak kuliahan turun (berpakaian lengkap dan bawa tas dan buku).. <pasti kos-kosan>.. ga jadi, takut ketangkep.. oya, dibawah tangga aku naik itu sepertinya tempat nyuci..

aku turun dan turun lagi.. masih ada si D dan teman-temannya main basket di lantai bawah, mantul-mantul bola 'jedug-jedug' ke seluruh ruangan.. keluar gedung.. (udah petang?).. belum nyerah, pokoknya aku mau liat struktur taman perpus dari atas! oya, Mrs. T tadi lewat, pake skuter.. kayaknya ngeliat aku baru keluar dari gedungnya, tapi dia pura-pura ga liat.. most likely maklum dengan diriku yang suka penasaran, jadi dia ngeloyor pergi aja (sambil cekikikan pelan?)..

aku harus memastikan kalau alasan 'buat asistensi' belum basi, jadi aku berusaha tidak terlihat orang lain bahwa urusanku dengan Mrs. T udah selesai, jadi aku juga pura-pura ga liat Mrs. T.. langsung lari secepatnya ke gedung PAU!..
masuk.. ruangan terang, amat-nyaman-sekali (lantainya karpet krem berbulu, all the floor sampai ke tangga-tangganya!).. ternyata lagi dipakai acara meeting suatu organisasi.. mereka sedang sangat sibuk dengan meetingnya, ngomong sana-sini, 'loncat' sana-sini.. tidak menyadari kehadiranku sama sekali (siip lah!)..

tapi lalu tiba-tiba aku merasa ada yang menyadari, dari jauh terdengar suara dibelakangku, "hey, itu siapa? ini tempat rapat, bukan untuk umum..".. aku langsung lari, melewati orang-orang rapat, naik ke lantai dua, menunduk-nunduk, ngumpet sebentar di landing/koridornya (ada 'pagar' full tertutup di tangga-koridor itu, dan full karpet-bulu-putih/krem/abu-abu pula!).. sepertinya si yang-nyadar jadi ragu kalau aku ada, ia tidak menuju ke spot tempatku tadi di bawah.. mungkin mengira salah lihat.. tapi aku tetap panik, <kalau begini terus cepat atau lambat pasti akan ketahuan! lebih baik aku cepat-cepat melaksanakan tujuanku>..

tengok sana-sini, baru nyadar kalau pas di depan tempatku sembunyi ada lift!.. aku buru-buru masuk, pencet tombol "lantai 3", karena satu-satunya ruangan di tempat tinggi di PAU yang familiar buatku adalah musholanya di lantai 3..

lift berjalan.. tapi setelah nyampe lantai 3, lift terus berjalan!.. dan jalannya horizontal++, ga cuma vertikal ke atas!.. oya, liftnya bening, memperlihatkan struktur-struktur ruangan di PAU.. ternyata sudah jadi indah sekali bagian dalam gedung ini! (waktu aku masuk tadi luarnya masih sama, keramik kamar mandi)..

garis-garisnya melengkung elegan, lampunya soft (masuk ke langit-langit, seperti yang biasa di hotel-hotel), rangka-rangka besinya pun diwarnai dengan image 'intelek' (merah+putih+etc, tapi ga norak).. city view waktu petang (langit masih biru kayak pagi) kelihatan jelas! Uooohh!!.. tapi dalam hati aku deg-degan, karena lift ini sedang membawaku ke tempat tak terduga.. entah aku sudah berusaha membuatnya on track atau malah membiarkannya karena penasaran, hehehehe (tertawa lunaticly)..

akhirnya lift berhenti di sebuah kamar (bukannya ruangan besar atau koridor)!.. pintu lift membuka, aku melangkah keluar dengan hati-hati.. lift langsung menutup, dan pergi! (keliatan karena sebagian besar dinding kamar itu bening, dari kaca tebal!).. alur perginya meliuk-liuk pula, jadi susah di trace back.. artinya aku terjebak disini, harus menghadapi apapun didepanku!..

dihadapanku seperti sebuah kamar apartemen mewah.. dominan warna merah-krem-kuning.. cahaya lembut ala hotel.. oya, waktu melangkah ke dalam, yang pertama kulihat adalah set meja kerja disebelah kiri.. <oh no! ini kamar orang!>.. waktu mau pergi, lift sudah keburu menutup dan pergi dengan cepat!.. kuamati ruangan itu lagi.. ya, itu adalah meja kerja.. kursi kantoran.. ada jaket hitam tersampir.. buku-buku, kertas, alat-alat tulis bertebaran agak berantakan..


lalu kulihat sekeliling dengan waspada dan siap-siap minta maaf.. lalu, ternyata dibalik tiang besar itu ada orang lagi sholat.. seorang pria dewasa klimis, pake baju kantor, mungkin umur 30-an.. <RUS/LL?>.. tapi entah kenapa aku setengah berharap kalau itu bukan dia.. pikiran isengku tiba-tiba membayangkan, <gimana kalau orang itu tidur ya? pasti enak tuh, tidur aja habis sholat di sajadah, menghadap city view, mantaaap!>



dia masih sholat.. aku terus nengok ke sisi lain.. ada tempat tidur berantakan.. sesuatu ditutupi selimut-selimut lecek.. oya, firasatku sejak awal, kamar ini adalah milik sebuah keluarga (makanya mungkin aku berharap si pria bukan RUS/LL).. instingku bilang, dibawah selimut ini ada seorang anak lagi tidur.. waktu aku mau singkap karena penasaran, tiba-tiba seseorang masuk dari pintu kanan! [look at the room plan again]..

seorang wanita dewasa, tampang tua, rambut pendek, rada jutek, tapi tinggi tubuhnya hanya sedikit diatasku.. dan ia somehow tidak kaget dengan kehadiranku, membereskan selimut-selimut itu dan ngurus anaknya entah diapain.. aku fokus ke wanita itu jadi ga sempet ngeliat anak bayi/balitanya seperti apa..

waktu mau buka mulut minta maaf, dia langsung berkata dengan datar meski kontennya agak mengancam, tapi tidak menatapku sama sekali, "tinggal lapor polisi aja, gampang.".. "maaf, saya benar-benar nyasar, mau nyari mushola lantai 3, tapi malah kesini liftnya..".."mushola lantai 3 udah ga ada, orang-orang udah putus asa (ga ada yang datang? ngerawatnya susah?)..".. dibagian ini ia mulai melunak, mulai mau menatapku sambil sesekali tersenyum (seperti Mrs. L di dispras).. mulai melihatku sebagai orang yang innocent.. karena aku benar-benar tidak tahu dan menjawab dengan "ooo.." sambil nulis-nulis dicatatan.. dia juga bilang, "sekarang gedung ini sudah direnovasi (lapisan luarnya jadi kayak perpus)".. <perasaan tadi luarnya masih keramik kamar mandi>..

[bangun]
[what a beautiful and so-real dream! (I could feel the fur-carpet under my feet!)]

0 comments:

Post a Comment